Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Koordinator
bidang Kesejahteraan Rakyat, Senin 5 Mei, Menteri Agama (Menag) Suryadharma
Ali menyatakan pemerintah Indonesia akan tetap memberangkatkan
rombongan jemaah umroh dan haji tahun ini. Untuk menunda keberangkatan jemaah
haji dan umroh, Kementerian Agama tergantung dua faktor. Pertama, aturan
dari pemerintah Arab Saudi. Kedua, apakah penyebaran (virus-nya) kian
meluas, mengalami penurunan, atau landai-landai saja. Kami akan
mengambil keputusan berdasarkan dua hal itu, menyesuaikan keadaan,” kata
Suryadharma Ali.
Pada acara yang sama, Menteri Kesehatan Nafsiah
Mboi menegaskan pihaknya telah menempuh berbagai langkah demi mencegah
penularan MERS terhadap jemaah umroh dan haji Indonesia.
“Pemerintah sudah menyiapkan tenaga medis yang
dilatih menangani MERS di 15 embarkasi dan debarkasi. Lalu ada 100 rumah
sakit rujukan yang disiagakan. Informasi mengenai MERS dan
pencegahannya juga telah disebarkan ke dinas-dinas kesehatan provinsi
serta badan penyelenggara umroh dan haji,” kata Nafsiah.
Sejak September 2012 hingga saat ini, virus
sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) telah menewaskan 112 orang.
Korban terbaru adalah seorang perempuan Mesir berusia 60 tahun.
Lantaran jumlah korban terus meningkat, Menteri
Kesehatan Arab Saudi, Adel Faqih, mengimbau kepada kaum lanjut usia,
perempuan hamil, dan orang-orang yang menderita penyakit kronis untuk
menunda ibadah haji dan umroh mereka tahun ini.
Imbauan itu juga disampaikan kepada jemaah Indonesia.
Di Indonesia, per 30 April lalu, sebanyak 27
orang dicurigai terjangkit MERS. Mereka berasal dari Bali, DKI Jakarta,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, dan Sumatera Selatan namun semuanya
dinyatakan negatif.
No comments:
Post a Comment