Thursday, May 8, 2014

Abu Rizal Bakri "Mimpi Basah"

Ketua Golkar: Kader yang Ingin Jadi Cawapres Sedang 'Mimpi Basah'


Jakarta - Di tengah ketidakpastian pencapresan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, sejumlah elite Partai Golkar justru berkeinginan menjadi cawapres. Ketua DPP Golkar menyatakan hal ini justru baik, seperti mimpi basah yang menjadi pertanda kedewasaan politik.

"Jangankan yang menyatakan siap menjadi cawapres, yang menyatakan siap menjadi Ketua Umum saja tidak apa-apa," tutur Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Sejumlah elite Golkar memang telah menyatakan kesiapannya menjadi cawapres. Ditambah lagi, ada nama-nama yang muncul usai rapat silaturahmi Ormas sayap Golkar, Jumat (2/5) lalu. Mereka adalah Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Luhut Pandjaitan, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Ginandjar Kartasasmita.

"Soal ada yang menyodorkan jadi cawapres, itu demokratis, nggak akan ada tindakan apa-apa. Itu bagus, mimpi kan. Apa lagi mimpi basah, mimpi yang dewasa, itu tanda kedewasaan politis," tutur Hajriyanto.

Pada rapat Jumat (2/5) malam itu, muncul juga dorongan Mukernas untuk memilih Ketua Umum pengganti Ical (Aburizal) agar dilaksanakan pada Oktober 2014. Nama-nama potensial disebut, seperti Ketua Umum Kosgoro Agung Laksono, Ketua MKGR Priyo Budi Santoso, Fadel Muhammad, dan Sharif Cicip Sutarjo disebut Ketua AMPG sekaligus Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai.

"Pilpres saja masih belum tapi sudah teriak-teriak soal Munas. Yang mau jadi Ketum, bagus dong. No problem," tanggap Hajriyanto.

Sejak 2009, Golkar menetapkan Ketua Umum Aburizal Bakrie menjabat hingga 2015. Lalu apakah wacana Munas untuk memilih Ketua Umum yang dipercepat menjadi Oktober 2014 bisa terlaksana?

"Mimpi itu jangan ditanya realistis atau tidak. Itu tanda kedewasaan," jawab Hajriyanto dengan santai.

Menurut Hajriyanto, dinamika internal di Golkar seperti yang terjadi saat ini merupakan penanda bahwa Golkar adalah partai yang benar-benar demokratis. Dirinya mengatakan suasana kepartaian semacam ini sulit ditemui di partai selain Golkar.

"Itu bukan perpecahan, tapi itu manifestasi partai yang demokratis dan egaliter," tandasnya.

No comments:

Post a Comment